October 23, 2024, 7:59 am

Nekat Berujung Petaka Jemaah yang ke Tanah Suci Tanpa Biro Perjalanan Haji dan Umroh Resmi

Nekat Berujung Petaka Jemaah yang ke Tanah Suci Tanpa Biro Perjalanan Haji dan Umroh Resmi
JAKARTA - Biaya yang mahal menjadi alasan jemaah nekat ke Tanah Suci dengan biro perjalanan haji dan umroh yang ilegal bahkan tak sedikit resikonya kematian. Beberapa dari mereka harus meninggal di Tanah Suci karena kelelahan lantaran harus menempuh perjalanan kaki yang jauh tanpa bus, seperti jemaah resmi.

Hal itu terjadi pada jemaah asal Mesir, Abdelzaher Abdo Salem. Karena tingginya biaya haji melalui jalur resmi, yakni sekitar 3.091 USD, selain tiket pesawa, Salem terpaksa menyewa perwakilan dari biro perjalanan haji dan umroh yang tak memiliki izin untuk mengatur perjalanan tersebut, dengan biaya yang lebih rendah sekitar 2.061 USD.

Akan tetapi, Salem tidak pernah kembali ke Mesir. Dia termasuk di antara lebih dari 1.300 jamaah yang meninggal selama ibadah haji tahun ini karena suhu di Arab Saudi mencapai rekor tertinggi. Pihak berwenang Saudi mengatakan bahwa sebagian besar dari mereka yang meninggal karena perjalanan kaki yang jauh untuk bisa masuk Mekkah.

Tragedi tersebut, yang mengakibatkan salah satu angka kematian haji tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, telah menarik perhatian pada industri biro perjalanan haji dan umroh tak resmi. Agen-agen ini mengambil keuntungan dari keinginan umat Islam untuk memenuhi kewajiban agama mereka dengan mengabaikan prosedur resmi, sehingga memimpin jamaah haji dalam perjalanan yang berpotensi membahayakan.

Pihak berwenang Saudi mengatakan banyak dari mereka yang meninggal berjalan jauh di bawah sinar matahari langsung, tanpa tempat berlindung atau kenyamanan yang memadai ketika suhu mencapai rekor 125 derajat Fahrenheit (51,7 derajat Celsius).

"Ini adalah keinginan terakhirnya,” kata putra Salem, Mahmoud dikutip CNN. “Dia tidak bisa menunaikan haji sebelumnya karena kekurangan uang, dan karena saya akan menikah, dan biayanya banyak.”

Jemaah Tanpa Biro Perjalanan Haji dan Umroh Resmi Harus Jalan Memutar

Salem berangkat ke Arab Saudi bukan dengan visa haji resmi, melainkan kunjungan. Tanpa visa resmi, dia tak bisa mengakses kota-kota suci dan fasilitas jamaah, termasuk tempat-tempat ber-AC dan layanan medis. Visa kunjungan juga berarti Salem tak bisa masuk Mekah secara resmi. Sehingga pemegangnya terpaksa mengambil jalan gurun untuk mengakses kota suci tersebut, seringkali dengan berjalan kaki.

Salem yang sedang bepergian bersama istrinya telah dijanjikan oleh biro perjalanan haji dan umroh dari Mesir bahwa akan disediakan bus untuk mengangkut rombongan. Namun, tidak ada transportasi bagi mereka ke dan dari Gunung Arafat sehingga keduanya harus berjalan menuju Mina, sekitar 8 mil jauhnya, dengan berjalan kaki di bawah terik matahari.

Dalam perjalanan, istri Salem kelelahan dan duduk untuk beristirahat. Bertekad untuk menyelesaikan ritualnya, suaminya terus berjalan. Dia berjanji kepada istrinya akan kembali. Namun kontak dengan Salem kemudian terputus. Istrinya mencarinya selama lima hari sampai menemukan nama suaminya dalam daftar almarhum di Rumah Sakit Al-Ma'aisam di Mekkah.

“Ibu kami memberi tahu kami tentang berita tersebut melalui pesan suara di WhatsApp. Berita itu merupakan tragedi bagi kami,” kata Mahmoud. “Ibu kami ada di sana, sangat terpukul, dan tidak ada seorang pun yang bisa menghiburnya.”






Blog Post Lainnya
Contact Info
087878877684 Ocha
081380024649 Mayang
6285215327013 Fani
085922331010 Intan
admin@Wisatahalalindonesia.id
Alamat
Ruko Graha Cirendeu, Jl. Raya Cirendeu No.1D, Cireundeu, Kec. Ciputat Tim., Kota Tangerang Selatan, Banten 15419
Jl Pengairan, Jl. Kp. Utan Jl. Irigasi Baru, RT.006/RW.002, Jaka Setia, Kec. Bekasi Sel., Kota Bks, Jawa Barat 17147
Point lab Co Working Space GRAHA POS INDONESIA, Lantai 6 Jl. Banda No.30, Citarum, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40115
@2024 Wisata Halal Indonesia Inc.